Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi SDM informatika, Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan workshop e-Goverment (e-Gov) dan Smart City for Goverment Executive dan dibuka langsung Kepala Badan Bapak Dr. Ir. Hedi M. Idris. M.Sc Kegiatan ini bertempat di The Jayakarta Hotel Jalan Ir. H. Juanda Nomor 381 A, Dago, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa – Kamis, tanggal 25 – 27 April 2017.
Pergeseran paradigma smart city dari Millenium Development Goal (MDG) ke Sustainable Development Goals (SDG) adalah sebuah keharusan untuk dijalankan oleh negara-negara yang telah mengembangkan e-Goverment. Dalam menjalankan pemerintahan yang berbasis ICT, maka tata kelola dan manajemen TIK adalah suatu keharusan yang mesti dijalankan.
Adapun dalam menjalankan tata kelola dan manjemen TIK, sebaiknya dibuatkan referensi tata kelola dan manajemen TIK yang tersedia secara nasional. Sehingga tata kelola dan manajemen TIK bisa dijalankan di pemerintahan, maka diperlukan adanya revolusi pengelolaan revolusi permasalahan kota dan konsep smart city.
Salah satu narasumber, Prof. Dr. Suhono Supangkat mengemukakan, suatu kota tidak luput dari suatu permasalahan, baik itu kemacetan, persedian pangan, kecelakaan, biaya pelayanan, ruang terbuka, pungutan liar, sentimen masyarakat, bencana alam dan penyakit endemik. Untuk itu dibutuhkan solusi yang cepat untuk mengatasi permasalahan di atas.
“Smart City merupakan istilah dan sebuah sistem yang dijalankan uyntuk menjawab masalah tersebut diatas dengan adanya smart city semua masalah tersebut di atas dapat diselesaikan dengan cerdas. Namun sebuah kota yang smart tidak melulu sekedar mengadopsi teknologi dalam menyelesaikan semua masalah sebuah kota cerdas tidak perlu meninggalkan kearifan lokal dari kota tersebut,” papar Prof. Dr. Suhono.
Sebuah kota cerdas mempunyai karakteristik resposif yaitu cepat tanggap terhadap penaganan masalah kota, inovatif yaitu kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah. Juga menemukan peluang, serta kompetitif yaitu bernilai daya saing dengan smart city.
Diharapkan dapat membuat sebuah kota/kabupaten dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat dan memecahan permasalahan kota secara cepat dan efesienInstasi Pemerintah.
Hadir sebagai narasumber pada hari pertama Prof. Dr. Suhono Supangkat, Prof. Haryo Winarso, Dr. Arry A. Arman.
Pada kegiatan ini Dinas Kominfo kota Makassar mengutus Denny Hidayat dan Ade Ismar Gobel. Kemudian di kesempatan sesi diskusi, wakil dari Kota Makassar, Denny Hidayat memberikan masukan sekitarnya ada aturan baku dari Kementerian Kominfo terkait Smart City, juga panduan, adanya suatu repositori, penyimpanan data cloud pemerintah yang memudahkan daerah.
- sumber: http://makassarkota.go.id/berita-2072-diskominfo-makassar-hadiri-egov--smart-city-for-government-executive.
0 komentar:
Posting Komentar