Program Kota Sehat dalam
konteks Smart City akan dilaksanakan oleh JSI Research & Training
Institute, Inc. (JSI), dengan para mitra Urban Institute, United Nations
International Organization for Migration (IOM), dan Price Water House Coopers
Pvt Ltd (PwC) mereka menilai bahwa kota Makassar berhasil sebagai kota sehat
Hal tersebut diutarakan Dr.
Damodar Bachani selaku Project Contact Information dari Perwakilan JSI, saat
berkunjung serta melakukan pertemuan dengan Pemkot Makassar, yang dihadiri oleh
Kepala Bagian Perekonomian dan Kerjasama Kota Makassar Sukri Hasanuddin, SE.
MSi. Dan Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Denny Hidayat dari DiskomInfo
Kota Makassar, bertempat di Lantai 10 War room Menara Balaikota Makassar, Jumat
(19/1/2018).
Dr. Damodar Bachani mengatakan
Implementasi dari program kota sehat, didanai oleh USAID, yang bertujuan untuk
membangun kota lebih sehat dengan cara smart melalui pengambilan kebijakan,
perencanaan, dan layanan kota dengan terus memperbaiki arus data yang
terintegrasi dengan pelaksanaan Smart City yang ada di India, Indonesia (dipilih
Kota Makassar), dan Vietnam.
“Kerjasama building healthy
cities, akan diterapkan dibeberapa negara. Termasuk Kota Makassar yang ditunjuk
menjadi satu-satunya kota yang di proposed smart city untuk building healthy
city in smarter ways di Indonesia, selain Indore dari India, dan Ho Chi Minh
Vietnam,” katanya .
Di sisi lain Kabid Aptika
Diskominfo kota Makassar Denny Hidayat menjelaskan,
bahwa Kota yang sehat dan
smart berhubungan langsung dengan pengambilan keputusan mengenai infrastruktur,
transportasi, lingkungan, sanitasi, pendidikan, rekreasi, teknologi informasi
dan komunikasi (TIK), serta lingkungan binaan yang dipercaya memiliki pengaruh
dan dampak yang besar bagi kesehatan, bahkan yang berada diluar sektor
kesehatan.
“Smart City kota Makassar mampu
menselaraskan TIK, yang dapat memperbaiki akses terhadap layanan kesehatan,
mengurangi gaya hidup tidak sehat dan faktor risiko lingkungan untuk gizi buruk
dan penyakit, mengurangi kecepatan penularan wabah penyakit menular, dan
meningkatkan ketersediaan data yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan
perkotaan secara menyeluruh,” jelas Denny
Danny menambahkan bahwa
Tehnologi informasi dan komunikasi yang digunakan akan mampu meningkatkan
interoperabilitas sistem data, dan meningkatkan efisiensi pengeluaran multi
sektor di perkotaan. Termasuk membuka partisipasi warga yang cerdas melalui
integrasi sistem pelaporan warga kota.
“Program ini memberikan solusi
pengelolaan kesehatan dalam konteks Smart City, mengurangi waktu, mengurangi
biaya, mengintegrasikan data untuk pengambilan keputusan, dan memberdayakan
waktu kepada warga kota untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik,
terangnya
“Insya Allah semuanya sudah on
the track dan dengan dukungan oleh semua pihak dibelakang program ini semoga
akan meningkat menjadi lebih baik bagi peningkatan kesehatan bagi warga
makassar,” terang Denny.
Sumber : www: makassarkota.go.id
0 komentar:
Posting Komentar